Teknik 8 Plating Makanan Tradisional Agar Instagramable Tetap Autentik Modern

Kamis, 13 November 2025 | 13:24:03 WIB
Teknik 8 Plating Makanan Tradisional Agar Instagramable Tetap Autentik Modern

JAKARTA - Di era media sosial, tampilan makanan tidak lagi sekadar soal rasa. 

Cara plating makanan tradisional agar instagramable menjadi penting untuk menghadirkan hidangan khas Indonesia yang tidak hanya menggugah selera, tetapi juga menarik secara visual. 

Dengan teknik plating yang tepat, makanan seperti nasi uduk, gudeg, atau sate dapat tampil elegan, modern, dan tetap mempertahankan cita rasa autentik yang sudah dikenal luas.

Plating makanan tradisional bukan hanya soal keindahan di piring, tetapi juga cara menyampaikan cerita dan budaya melalui tampilan visual. Dengan komposisi, garnish, dan elemen dekoratif yang pas, hidangan tradisional bisa menjadi sorotan media sosial tanpa kehilangan keasliannya. 

Berikut beberapa teknik plating yang dapat diterapkan agar makanan tradisional terlihat lebih menarik, instagramable, namun tetap autentik.

1. Pilih Piring dan Alas Bernuansa Alami

Langkah pertama dalam plating adalah pemilihan piring dan alas yang tepat. Piring berwarna netral seperti putih, hitam, atau tanah liat membantu menonjolkan warna alami makanan. Alternatif lain adalah menggunakan daun pisang, daun jati, atau wadah bambu sebagai alas untuk menambah kesan tradisional.

Konsep ini tidak hanya memperkuat nuansa lokal, tetapi juga lebih ramah lingkungan. Sentuhan alami pada piring atau alas memberikan kesan hangat dan tradisional yang cocok untuk konten Instagram bertema heritage. Dengan pemilihan alas yang sesuai, hidangan sederhana pun bisa terlihat lebih menarik dan autentik.

2. Susun dengan Layering dan Fokus pada Elemen Utama

Teknik layering membantu makanan terlihat seimbang dan rapi. Lapisan dasar biasanya nasi, diikuti lauk, dan garnish sebagai fokus utama. Misalnya, pada nasi padang, rendang menjadi titik fokus, sementara pada pecel, sambal menonjol di tengah piring.

Dengan layering yang tepat, mata penonton langsung tertuju pada elemen yang paling menggugah selera. Susunan yang rapi membuat makanan tradisional terlihat profesional dan artistik, sekaligus mempertahankan keaslian rasa dan tekstur.

3. Gunakan Garnish yang Relevan dan Berwarna Kontras

Garnish bukan hanya hiasan, tetapi juga penyeimbang visual dan aromatik. Gunakan bahan alami seperti cabai merah, daun kemangi, atau irisan jeruk limau. Pilih warna kontras, misalnya hijau, merah, dan kuning, agar tampilan makanan lebih hidup di kamera.

Penting untuk tetap relevan dengan cita rasa tradisional agar plating terlihat autentik. Garnish yang tepat dapat menambah aroma, sensasi segar, dan detail visual yang membuat hidangan tradisional semakin menarik untuk diabadikan di media sosial.

4. Perhatikan Proporsi dan Keseimbangan Visual

Kunci plating yang menarik adalah keseimbangan antara ruang kosong dan makanan. Jangan memenuhi seluruh permukaan piring; ruang kosong justru menonjolkan bentuk dan warna hidangan.

Makanan utama sebaiknya diletakkan di tengah atau sedikit ke samping, sementara pelengkap di sekelilingnya. Susunan ini membuat tampilan lebih dinamis dan harmonis, memberikan kesan profesional dan rapi. Proporsi yang tepat juga memudahkan fotografer mengambil gambar dari atas atau angle lain dengan hasil maksimal.

5. Gunakan Elemen Tradisional Sebagai Dekorasi Pendukung

Selain makanan, elemen dekoratif seperti anyaman bambu, kain batik, atau gerabah dapat memperkuat nuansa tradisional. Misalnya, menyajikan klepon di atas tampah kecil dengan daun pisang langsung menghadirkan kesan klasik yang elegan.

Dekorasi ini tidak sekadar mempercantik foto, tetapi juga menambahkan cerita budaya di balik hidangan. Sentuhan ini membuat makanan tradisional bukan hanya lezat, tetapi juga memiliki nilai historis dan estetika yang kaya.

6. Pahami Pencahayaan dan Angle Foto

Plating yang indah tetap membutuhkan pencahayaan yang tepat. Cahaya alami dari jendela atau lampu putih netral menjaga warna asli makanan. Flat lay ideal untuk menampilkan komposisi keseluruhan, sementara angle 45 derajat cocok untuk hidangan tinggi seperti tumpeng mini.

Eksperimen dengan cahaya lembut dan bayangan halus bisa membuat foto lebih hidup dan profesional. Memahami angle dan pencahayaan akan menonjolkan tekstur dan detail makanan tradisional secara maksimal.

7. Gunakan Saus atau Kuah Sebagai Sentuhan Akhir

Saus atau kuah bisa menjadi elemen artistik tambahan dalam plating. Misalnya, sedikit santan di pinggir gudeg atau sapuan sambal di sisi piring memberi efek visual alami. Pola tetesan atau sapuan kuah menambah dinamika tanpa membuat tampilan berantakan.

Namun, jangan berlebihan. Plating yang cantik tetap harus fungsional agar hidangan mudah dinikmati. Saus atau kuah sebaiknya memperkuat visual sekaligus rasa hidangan.

8. Sajikan dalam Porsi Kecil untuk Tampilan Modern

Ukuran porsi kecil atau bite size membuat hidangan tradisional terlihat modern dan elegan. Contohnya, lemper dalam potongan mini atau nasi liwet dalam mangkuk kecil lebih mudah difoto dan menimbulkan kesan eksklusif.

Penyajian porsi kecil juga mempermudah konsumen mencoba berbagai menu sekaligus. Teknik ini cocok untuk acara, katering, atau bisnis online yang ingin menampilkan hidangan tradisional dengan sentuhan modern di media sosial.

Plating makanan tradisional adalah perpaduan seni visual dan strategi penyajian. Dengan piring bernuansa alami, layering yang tepat, garnish relevan, elemen dekoratif, pencahayaan optimal, saus atau kuah sebagai sentuhan akhir, serta porsi kecil, makanan tradisional dapat tampil instagramable tanpa kehilangan autentisitas.

Hidangan sederhana seperti nasi uduk, gudeg, atau sate bisa menjadi sorotan media sosial dengan tampilan yang profesional dan estetis. 

Teknik plating yang tepat memungkinkan makanan tradisional tetap memikat lidah, menyenangkan mata, dan mengangkat budaya kuliner Indonesia ke ranah modern yang lebih luas.

Terkini